23 Januari 2008

Harga Minyak Naik Lagi


NEW YORK, Kekhawatiran akan pelambatan ekonomi Amerika Serikat, diperkirakan bisa membuat harga minyak mentah di bawah level 90 dollar AS per barRel. Harga minyak mentah perdagangan Kamis (10/1) , di New York Mercantile Exchange, turun, seiring dengan perkiraan para dealer bahwa pelambatan ekonomi Amerika Serikat (AS) nyata dan semakin dekat sehingga akan menekan permintaan.

Pelambatan ekonomi negara adidaya itu tergambar dari laporan jumlah pengangguran di AS yang meningkat dan penjualan retail-retail besar yang lesu saat liburan lalu ditambah lagi dengan prediksi Goldman Sachs, yang menyebutkan tahun ini akan terjadi resesi ekonomi di AS.

Menurut Energy Information Administration, permintaan produk minyak mentah dan minyak bumi minggu lalu kembali turun, kondisi itu sudah terjadi dalam tiga pekan. "Tanpa permintaan AS dan tanpa pertumbuhan ekonomi yang kuat, minyak mentah tidak akan bertahan di level 90 dollar AS," ujar Presiden Liberty Trading Group di Tampa,Florida, James Cordier.

Minyak mentah jenis light sweet untuk pengiriman Februari anjlok 1,52 dollar AS menjadi 94,15 dollar AS per barrel. Setelah pada awal perdagangan sempat jatuh ke 93,30 dollar AS per barrel. Sementara di London, minyak jenis Brent untuk pengiriman Februari, jatuh 1,36 dollar AS ke 93,01 dollar AS per barrel.

Selain itu di SINGAPURA, Kekhawatiran akan resesi Amerika Serikat menyebabkan harga minyak naik kembali (rebound) di perdagangan Asia, Jumat (11/1). Kondisi ini ias menjadi penghambat permintaan minyak mentah global.

Dalam perdagangan pagi, kontrak utama New York untuk minyak mentah jenis light sweet pengiriman Februari meningkat 48 sen menjadi 94,19 dolar AS per barel.

Harga minyak menyusut 1,96 dolar AS menjadi pada 93,71 dolar AS per barel di New York pada Kamis.

Sementara, harga minyak mentah jenis Brent North Sea untuk pengiriman Februari turun 2,15 dolar AS ditutup pada 92,22 dolar AS.

Kalau gitu di Indonesia bagaimana ya???

Apa kata dunia . . .