25 Januari 2008
Situs ringkasan dunia |
23 Januari 2008
Harga Minyak Naik Lagi
NEW YORK, Kekhawatiran akan pelambatan ekonomi Amerika Serikat, diperkirakan bisa membuat harga minyak mentah di bawah level 90 dollar AS per barRel. Harga minyak mentah perdagangan Kamis (10/1) , di New York Mercantile Exchange, turun, seiring dengan perkiraan para dealer bahwa pelambatan ekonomi Amerika Serikat (AS) nyata dan semakin dekat sehingga akan menekan permintaan.
Pelambatan ekonomi negara adidaya itu tergambar dari laporan jumlah pengangguran di AS yang meningkat dan penjualan retail-retail besar yang lesu saat liburan lalu ditambah lagi dengan prediksi Goldman Sachs, yang menyebutkan tahun ini akan terjadi resesi ekonomi di AS.
Menurut Energy Information Administration, permintaan produk minyak mentah dan minyak bumi minggu lalu kembali turun, kondisi itu sudah terjadi dalam tiga pekan. "Tanpa permintaan AS dan tanpa pertumbuhan ekonomi yang kuat, minyak mentah tidak akan bertahan di level 90 dollar AS," ujar Presiden Liberty Trading Group di Tampa,Florida, James Cordier.
Minyak mentah jenis light sweet untuk pengiriman Februari anjlok 1,52 dollar AS menjadi 94,15 dollar AS per barrel. Setelah pada awal perdagangan sempat jatuh ke 93,30 dollar AS per barrel. Sementara di London, minyak jenis Brent untuk pengiriman Februari, jatuh 1,36 dollar AS ke 93,01 dollar AS per barrel.
Selain itu di SINGAPURA, Kekhawatiran akan resesi Amerika Serikat menyebabkan harga minyak naik kembali (rebound) di perdagangan Asia, Jumat (11/1). Kondisi ini ias menjadi penghambat permintaan minyak mentah global.
Dalam perdagangan pagi, kontrak utama New York untuk minyak mentah jenis light sweet pengiriman Februari meningkat 48 sen menjadi 94,19 dolar AS per barel.
Harga minyak menyusut 1,96 dolar AS menjadi pada 93,71 dolar AS per barel di New York pada Kamis.
Sementara, harga minyak mentah jenis Brent North Sea untuk pengiriman Februari turun 2,15 dolar AS ditutup pada 92,22 dolar AS.
Kalau gitu di Indonesia bagaimana ya???
Apa kata dunia . . .
Penyakit TBC
Penyakit TBC dapat menyerang siapa saja (tua, muda, laki-laki, perempuan, miskin, atau kaya) dan dimana saja. Setiap tahunnya, Indonesia bertambah dengan seperempat juta kasus baru TBC dan sekitar 140.000 kematian terjadi setiap tahunnya disebabkan oleh TBC. Bahkan, Indonesia adalah negara ketiga terbesar dengan masalah TBC di dunia.
Survei prevalensi TBC yang dilakukan di enam propinsi pada tahun 1983-1993 menunjukkan bahwa prevalensi TBC di Indonesia berkisar antara 0,2 – 0,65%. Sedangkan menurut laporan Penanggulangan TBC Global yang dikeluarkan oleh WHO pada tahun 2004, angka insidensi TBC pada tahun 2002 mencapai 555.000 kasus (256 kasus/100.000 penduduk), dan 46% diantaranya diperkirakan merupakan kasus baru.
Penyebab Penyakit TBC
Penyakit TBC adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mikobakterium tuberkulosa. Bakteri ini berbentuk batang dan bersifat tahan asam sehingga dikenal juga sebagai Batang Tahan Asam (BTA). Bakteri ini pertama kali ditemukan oleh Robert Koch pada tanggal 24 Maret 1882, sehingga untuk mengenang jasanya bakteri tersebut diberi nama baksil Koch. Bahkan, penyakit TBC pada paru-paru kadang disebut sebagai Koch Pulmonum (KP).
Bakteri Mikobakterium tuberkulosa
Cara Penularan Penyakit TBC
Penyakit TBC biasanya menular melalui udara yang tercemar dengan bakteri Mikobakterium tuberkulosa yang dilepaskan pada saat penderita TBC batuk, dan pada anak-anak sumber infeksi umumnya berasal dari penderita TBC dewasa. Bakteri ini bila sering masuk dan terkumpul di dalam paru-paru akan berkembang biak menjadi banyak (terutama pada orang dengan daya tahan tubuh yang rendah), dan dapat menyebar melalui pembuluh darah atau kelenjar getah bening. Oleh sebab itulah infeksi TBC dapat menginfeksi hampir seluruh organ tubuh seperti: paru-paru, otak, ginjal, saluran pencernaan, tulang, kelenjar getah bening, dan lain-lain, meskipun demikian organ tubuh yang paling sering terkena yaitu paru-paru.
Saat Mikobakterium tuberkulosa berhasil menginfeksi paru-paru, maka dengan segera akan tumbuh koloni bakteri yang berbentuk globular (bulat). Biasanya melalui serangkaian reaksi imunologis bakteri TBC ini akan berusaha dihambat melalui pembentukan dinding di sekeliling bakteri itu oleh sel-sel paru. Mekanisme pembentukan dinding itu membuat jaringan di sekitarnya menjadi jaringan parut dan bakteri TBC akan menjadi dormant (istirahat). Bentuk-bentuk dormant inilah yang sebenarnya terlihat sebagai tuberkel pada pemeriksaan foto rontgen.
Pada sebagian orang dengan sistem imun yang baik, bentuk ini akan tetap dormant sepanjang hidupnya. Sedangkan pada orang-orang dengan sistem kekebalan tubuh yang kurang, bakteri ini akan mengalami perkembangbiakan sehingga tuberkel bertambah banyak. Tuberkel yang banyak ini membentuk sebuah ruang di dalam paru-paru. Ruang inilah yang nantinya menjadi sumber produksi sputum (dahak). Seseorang yang telah memproduksi sputum dapat diperkirakan sedang mengalami pertumbuhan tuberkel berlebih dan positif terinfeksi TBC.
Meningkatnya penularan infeksi yang telah dilaporkan saat ini, banyak dihubungkan dengan beberapa keadaan, antara lain memburuknya kondisi sosial ekonomi, belum optimalnya fasilitas pelayanan kesehatan masyarakat, meningkatnya jumlah penduduk yang tidak mempunyai tempat tinggal dan adanya epidemi dari infeksi HIV. Disamping itu daya tahan tubuh yang lemah/menurun, virulensi dan jumlah kuman merupakan faktor yang memegang peranan penting dalam terjadinya infeksi TBC.Siswa Perlu Kenali Lingkungan sejak Dini
Pengenalan terhadap lingkungan perlu disampaikan kepada para siswa sejak dini. Sebab, hal itu akan bisa menumbuhkan kesadaran anak akan arti penting lingkungan.
Kegiatan ini juga dilakukan oleh Semarang Internasional School(SIS). Para siswa diajak ke luar ruanagan untuk menanam tumbuhan. Kegiatan tersebut, menurut David selaku General Manager PT Country From Indonesia, selain untuk sarana belajar, juga untuk meningkatkan kesadaran mereka terhadap pentingnya menanam pohon. Hal itu berkaitan dengan program “Trees 4 Trees” yang berkaitan dengan kepedulian terhadap dampak penebangan pohon yang sebagian besar dilakukan oleh perusahaan furniture.
Banjir misalnya, bencana ini menjadi bahan perbincangan orang-orang di musim hujan saat ini. Khususnya Indonesia, beberapa wilayahnya terendam banjir. Untuk membantu korban banjir, UGM pada minguu ini berencana untuk membentuk Posko Penanggulangan Bencana Banjir di Sragen dan Ngawi pada minggu ini. Saat ini yang sangat dibutuhkan adalah bantuan logistik dan bantuan obat-obatan serta fasilitas pendidikan untuk para anak-anak sekolah. Banjir di daerah tersebut menyebabkan 9491 rumah terendam banjir yang melanda 97 desa, 257 rumah roboh, sebanyak 7983 ha sawah terendam dan 42137 penduduk mengungsi.
Selain banjir, dampak dari penebangan pohon adalah tanah longsor. Dilihat secara geografis, Pulau Jawa, bahkan Indonesia secara keseluruhan, ternyata 60% rawan terhadap tanah longsor. Beberapa ciri lahan yang rawan longsor, antara lain:
Daerah pegunungan yang tersusun atas batuan lapuk yang lebih dari 5 tahun, sehingga tertutup oleh tanah subur yang gembur mencapai 2 meter.
Daerah yang tertutup batuan lapuk di atasnya merupakan daerah yang rentan longsor, seperti daerah yang berada di lapisan miring serta memiliki bebatuan retakan yang menutupinya.
Contoh daerah yang rawan longsor adalah Pegunungan Lawu, Sindoro, Seribu, Karangbolong, Gunung Muria, Banjarnegara, Wonosobo, Kebumen, Purworejo, dll.
Kerentanan tersebut akan terus bertambah jika lokasinya juga rawan gempa bumi.
So, We should save our world for the future by preserve the environment.
21 Januari 2008
E-Learning Advantages
e-Learning is the perfect complement to a traditional training program. While a company will still have need for personal interaction and mentoring, for most subjects a large amount of the instruction can be effectively put online. e-Learning is the ideal venue to communicate any instructional information, simulate processes, demonstrate proper task performance, train on custom software or equipment, show how to troubleshoot systems, or prepare the learner for classroom training.
Why is e-Learning such a powerful tool? There are a number of reasons. e-Learning lets you:
1. Eliminate wasted time and money.
With traditional training, the more people being trained and the more geographically dispersed they are, the greater the training costs. Often, the money isn’t even spent on the actual training; it goes toward airfare, lodging, meals and refreshments, conference room rental, and the like. With e-Learning, the cost stays the same whether your training 100 people or 1,000 people, and 100% of your training dollar actually goes toward training.
2. Improve Consistency & Effectiveness
When the same training session using the same curriculum is offered on multiple occasions, the delivery will not be consistent. With e-Learning, you can be sure that all of your trainees are getting the same message every time the information is presented. This is helpful in legal situations where you have to prove what concepts were covered in your training.